Ruang Lingkup Geografi

B. Ruang Lingkup Geografi

1. Definisi Geografi

Beberapa definisi geografi telah banyak dikemukakan para ahli, tetapi
semuanya bergantung pada latar belakang pengetahuan pembuat definisi
tersebut. Beberapa definisi yang dikemukakan para ahli antara lain sebagai
berikut.

a. Karl Ritter
Geografi adalah studi tentang daerah-daerah yang berbeda-beda di
permukaan bumi (differential area) dalam keragamannya.

b. Finch C. Vernor
Geografi adalah studi yang menjelaskan, menerangkan suatu daerah
di permukaan bumi disertai dengan analisisnya. Tidak hanya menyoroti
fenomena tertentu saja, melainkan memerhatikan perubahan-perubahan
dan dinamika yang berlangsung di atasnya.

c. Elsworth Huntington
Geografi adalah studi tentang alam dan persebarannya melalui relasi
antara lingkungan dan aktivitas (kualitas manusia).

d. R. Bintarto
Geografi adalah studi yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejala
di permukaan bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaan
bumi. Kajian secara fisik maupun yang mencakup makhluk hidup beserta
permasalahannya. Kajian dilakukan melalui pendekatan keruangan,
ekologi, regional untuk kepentingan, proses, dan keberhasilan program.

e. Ikatan Geografi Indonesia (IGI)
Geografi adalah studi pengetahuan yang mempelajari persamaan dan
perbedaan geosfer melalui pendekatan kelingkungan dan kewilayahan
dalam konteks keruangan.

Daldjoeni mengemukakan bahwa yang menjadi pokok telaah disiplin
ilmu geografi adalah sebagai berikut.

1) Ukuran, bentuk, dan aneka gerakan bumi.
2) Persebaran serta posisi massa daratan dan wujud perairan.
3) Batuan, struktur, dan berbagai relief permukaan bumi.
4) Air yang terdapat di berbagai samudra, lautan, serta seluk-beluk
gerakannya.
5) Pola persebaran dunia tumbuhan dan hewan.


Persebaran flora dan fauna
di permukaan bumi menjadi salah
satu kajian geografi.

6) Atmosfer dengan gejala-gejala di dalamnya, mengenai kajian cuaca
serta pola-pola iklim yang terdapat di permukaan bumi.
7) Ras-ras umat manusia dan persebarannya yang berdasarkan unit
lingkup kenegaraan.
8) Aneka bentuk kegiatan manusia dalam upaya mengembangkan
dan menegakkan sistem perekonomian
9) Beraneka ciri dan jenis permukiman manusia.
10) Ciri-ciri sosial dan budaya masyarakat.
11) Pengaturan umat manusia secara politis dan relasi antarmanusia.

Dari keberagaman pengertian mengenai geografi yang dikemukakan
para ahli, dapat disimpulkan bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan
dengan objek utamanya adalah bumi beserta segala isinya.

Kajiannya termasuk segala peristiwa, gejala, atau fenomena yang
timbul sebagai akibat dari adanya hubungan interaksi yang terjadi
antara berbagai unsur fisik maupun sosial ditinjau dari sudut pandang
keruangan, kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan.
Berdasarkan pengertian tersebut, geografi merupakan ilmu yang
ruang lingkup serta kajiannya sangat luas dan kompleks. Kajian Geografi
bertujuan untuk memahami hal-hal sebagai berikut.

1) Penyebaran fenomena di atas permukaan bumi.
2) Hubungan antarfenomena di suatu tempat.
3) Hubungan suatu fenomena dengan fenomena di tempat lain.
4) Efek suatu fenomena terhadap fenomena lain.
5) Variasi suatu fenomena dari satu tempat ke tempat lain.
6) Mengapa suatu fenomena terdapat di suatu tempat sedangkan
di tempat lain tidak terdapat keberadaanya.
7) Difusi keruangan dan fenomena.
8) Lokasi dan lokalisasi dari suatu fenomena.
9) Akibat dari suatu tindakan pada suatu tempat terhadap fenomena
di tempat lain.
10) Manfaat dan kegunaan dari suatu fenomena atau tindakan guna
mening katkan kesejahteraan manusia dan pembangunan.

2. Objek Geografi

Beberapa ahli telah banyak mengemukakan objek kajian dari disiplin
ilmu geografi, akan tetapi semuanya memiliki perbedaan. Jika diurutkan
kembali, akan terlihat bahwa objek geografi terdiri atas dua aspek, yaitu
material dan formal.

a. Objek Material
Objek material geografi adalah Geosfer yang terdiri atas Litosfer (lapisan
kulit bumi), Atmosfer (lapisan udara), Hidrosfer (lapisan air), Biosfer (lapisan
hewan dan tumbuhan), dan Antroposfer (lapisan manusia).



Lapisan-lapisan tersebut sebenarnya dikaji pula oleh bidang ilmu
lain. Contohnya kajian litosfer oleh Geologi, atmosfer oleh Klimatologi,
Geofisika dan Meteorologi, hidrosfer oleh Hidrologi, biosfer oleh Biologi,
dan antroposfer oleh disiplin ilmu, seperti Sosiologi, Antropologi, Politik,
Ekonomi, dan disiplin ilmu-ilmu yang lainnya.

Di manakah letak geografi? Geografi mempelajari ilmu kebumian
dan kehidupan manusia secara terintegrasi. Geografi juga mempelajari
hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik antara faktor fisikal dan
manusia secara menyeluruh? Oleh karena itu, ilmu geografi berada pada
dua pijakan antara ilmu alam dan ilmu sosial.

Adapun yang menjadi ciri-ciri geografi adalah sebagai berikut.
1) Geografi melihat permukaan bumi sebagai lingkungan hidup
manusia dan lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan
manusia.
2) Geografi melihat penyebaran manusia dalam ruang dan bagai mana
ruang dengan segala sumber dayanya.
3) Geografi melihat ciri khas suatu daerah sehingga persamaan dan perbedaan
dari wilayah di permukaan bumi dapat terlihat dengan jelas.
4) Dalam mempelajari suatu fenomena atau gejala, geografi selalu
mengaitkannya dengan unsur letak, jarak, penyebaran, interelasi,
gerakan, dan regionalisasi dari suatu wilayah.

Sebagai contohnya dalam mengkaji masalah banjir. Geografi tidak hanya
melihat luas genangan, kedalaman, dan pengaruhnya terhadap kehidupan
manusia, tetapi dikaji juga bagaimana latar belakang timbulnya fenomena
banjir tersebut. Bagaimana penggunaan lahan di daerah hulu, penggarapan
lahan, kemiringan lereng, intensitas hujan, dan faktor sosial budaya penduduk
setempat di daerah hulu sungai? Kajian jumlah dan kepadatan penduduk,
pemilikan lahan, cara penggarapan lahan, tingkat pendidikan, pendapatan,
dan kebiasaan-kebiasaan lainnya dalam memanfaatkan potensi lingkungan.
Kemudian, diamati juga bagaimana peranan daerah hilir sebagai daerah limpasan
air, seperti lebar kedalaman sungai, penggunaan lahan, dan faktor sosial,
budaya, serta ekonomi penduduk setempat di sekitar sungai.

b. Objek Formal
Objek formal geografi adalah cara pandang dan berpikir terhadap
gejala yang ada di permukaan bumi. Gejala tersebut baik berupa keadaan
fisik maupun keadaan sosialnya. Cara pandang geografi terhadap objek
formal dapat dilihat dari organisasi keruangan (spatial setting) yang
meliputi:

Ruang Lingkup, Konsep, Pendekatan, Prinsip, dan Aspek Geografi 7

1) pola persebaran gejala tertentu di permukaan bumi (spatial pattern);
2) keterkaitan atau hubungan yang terjadi antargejala atau fenomena
tersebut (spatial system); dan
3) perkembangan atau perubahan yang terjadi pada gejala tersebut
(spatial process).

Dari pandangan objek formal, maka akan muncul beberapa pertanyaan
yang dikenal dengan 5 WH + 1H. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
untuk mengetahui gejala-gejala yang terdapat di permukaan bumi
sehingga hasil uraiannya jelas sebagai cara pandang geografi.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut yaitu sebagai berikut.

1) What
Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui apa yang terjadi.
2) Where
Pertanyaan mengenai lokasi, persebaran fenomena atau gejala
di permukaan bumi dengan tujuan untuk mengetahui di mana
fenomena atau gejala tersebut terjadi.
3) When
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui kapan peristiwa tersebut
terjadi.
4) Why
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui mengapa peristiwa
tersebut dapat terjadi.
5) Who
Pertanyaan ini untuk mencari pelaku dari terjadinya suatu peristiwa di
alam, agar orang mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya
peristiwa tersebut atau individu yang terlibat di dalamnya.
6) How
Pertanyaan ini untuk mencari jawaban dari bagaimana peristiwa
tersebut seharusnya dapat diselesaikan dengan baik.

Contoh penerapan aplikasi penggunaan 5WH + 1H dalam mengkaji
bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam, yaitu sebagai berikut.
1) (What) Apa yang terjadi?
Bencana alam tsunami.
2) (Where) Di mana terjadi bencana tersebut?
Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan sebagian Provinsi
Sumatra Utara bagian barat.
3) (When) Kapan terjadi bencana tsunami tersebut?
Pada Minggu pagi, sekitar pukul 08.40 WIB, 26 Desember 2004.
4) (Why) Mengapa terjadi bencana tersebut?
Bencana tersebut terjadi karena pergerakan (dislokasi dan deformasi)
lempeng tektonik Samudra Hindia-Australia yang bergesekan dengan
lempeng tektonik Benua Eurasia (bagian Sumatra). Terjadi gempa bumi
ber kekuatan 9,2 skala richter di dasar laut Samudra Hindia. Akibatnya,
air laut yang berada di atasnya terpengaruh dan menjadi gelombang
besar (tsunami). Gelombang menyapu kota serta desa-desa yang berada
di sepanjang pantai barat Aceh dan sekitarnya.
5) (Who) Siapa yang menyebabkannya?
Tenaga yang berasal dari dalam bumi (tenaga endogen) dan luar
bumi (tenaga eksogen) yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi
berupa gelombang tsunami.
6) (How) Bagaimana cara menanggulanginya?
Daerah sepanjang pantai barat Pulau Sumatra merupakan daerah yang
berpotensi sering terjadi gempa bumi dan tsunami. Oleh karena itu,
cara penanggulangan bencana tersebut antara lain sebagai berikut.

a) Pembuatan undang-undang untuk tidak mendirikan bangunan
permanen apalagi berbentuk kota besar di sepanjang daerah
jalur gempa dan tsunami yang tertuang dalam undang-undang
perencanaan wilayah.
b) Memberikan penyuluhan (public education) kepada penduduk
tentang kondisi geologis daerah yang berpotensi akan terjadinya
gempa bumi dan tsunami. Sehingga setiap individu selalu waspada
terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi yang disertai
gelombang tsunami.
c) Pengembangan sistem pemantauan terhadap gempa bumi dan
tsunami.
d) Pengembangan sistem peringatan dini di daerah rawan gempa
bumi dan tsunami.

Tema yang paling mendasar dari objek formal geografi adalah region
yaitu kesatuan daerah yang menunjukkan karakteristik tertentu atau ciri
khas yang dapat dibedakan dengan daerah lainnya. Karakteristik atau
ciri khas suatu tempat dapat berupa karakteristik aspek fisik, manusia,
atau gabungan dari keduanya.

Terdapat banyak cara untuk menentukan region bergantung pada
kriteria apa yang akan dipergunakan (fisik, sosial, aktivitas ekonomi,
budaya, politik, bahasa, agama, etnik, dan kriteria-kriteria lainnya). Ruang
lingkup atau cakupan region pun sangat bervariasi, seperti desa, kota,
kabupaten, provinsi, negara, atau himpunan-himpunan internasional,
contohnya region Asia Tenggara.

Regionalisasi pada dasarnya adalah pengumpulan, peng klasifikasian
atau pengelompokan wilayah ke dalam wilayah yang sejenis. Dari pengelom
pokan tersebut pada akhirnya akan tampak daerah yang menunjukkan
adanya persamaan dan perbedaan.

Objek formal studi geografi adalah cara pandang keruangan yang
dituangkan dalam konsep-konsep geografi. Konsep geografi sangat beragam,
salah satunya meliputi lokasi, jarak, tempat, hubungan timbal
balik, gerakan dan perwilayahan.

>>>